Cerita, Info Biografi Hary Tanoesoedibjo terlahir dengan nama Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo. Tahun 1989 adalah awal Hary Tanoesoedibjo meniti karir di PT Bhakti Investama. Ketika itu ia bukanlah siapa-siapa, ia hanyalah pria berumur 25 tahun yang baru saja meraih gelar Master of Business Administration dari California University, Kanada. Dengan keuletan dan kegigihan yang dimilikinya, Hary pun cepat membangun PT Bhakti Investama menjadi perusahaan yang maju pesat. Dalam membangun perusahaan ini ia tidak sendiri, bersama dengan Titiek Soeharto yang merupakan anak dari mendiang presiden Soeharto, ia berhasil menjadi pendiri sekaligus pemegang saham dan presiden eksekutif grup dari perusahaan tersebut.
Meski Bhakti Investama terus berkembang, tak membuatnya berpuas diri. Berbagai bidang usaha lain pun diliriknya, seperti media. Tahun 2000 menjadi awal ia terjun ke bisnis media dengan mengambil alih PT Bimantara Citra Tbk (RCTI) dari tangan Bambang Trihatmojo. Sejak memiliki Bimantara, Hary pun semakin piawai di bisnis media. Bahkan ia dikenal sebagai orang bertangan dingin karena ia mampu menata kembali perusahaan yang sedang sakit atau bermasalah menjadi sehat kembali. Ini terbukti ketika pria yang kabarnya pernah tidak naik kelas di masa SMA ini membenahi Bimantara yang terbelit utang.
Julukan Raja Bisnis Multimedia pun kian lekat dengan Hary, karena kini ia berhasil memiliki tiga stasiun televisi nasional seperti RCTI, MNC TV dan Global TV, juga stasiun radio Trijaya FM serta media cetak harian Seputar Indonesia dan Majalah Ekonomi. Kesuksesan ini ternyata tidak membutuhkan waktu lama, bahkan tak sampai lima tahun ia berhasil menguasai saham mayoritas di tiga stasiun tv tersebut dengan bendera PT Media Nusantara Citra (MNC). Dimana saham MNC sendiri 99,9% dimiliki oleh Bimantara Citra yang pada tahun 2002 berganti nama menjadi Global Media Network.
Atas keberhasilan tersebut ia dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di Indonesia. Mungkin belum banyak tahu kalau duluny Hary Tanoe hanyalah anak pedagang kusen dan daun jendela saat masih kuliah di Kanada dan Amerika. Kala itu ia juga kerap main di Wall Street dan mungkin dari situlah instuisi berbisnisnya muncul. Tak heran bila berbagai perusahaan yang dipegangnya terus tumbuh dan berkembang.
Dengan jabatannya yang begitu tinggi, penghasilannya pun seketika melonjak tajam. tak heran bila tahun 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Pria setengah baya ini pun menduduki peringkat ke-22 dengan total kekayaan US$ 1,19 miliar.
Artikel sudah :
Label:
6. Umum