Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pimpinan Hary Tanoesoedibjo menilai, Presiden Jokowi harus merebut kendali atas PDI Perjuangan. Dengan kendali ini, Jokowi akan memiliki kekuatan dalam menjalankan pemerintahan.
"Kalau mau pemerintahannya kuat, Jokowi harus rebut PDIP, istilahnya ambil (kendali) partai lah, kemudian ambil kekuatan parlemen," kata Ketua Bidang Politik dan Komunikasi DPP Partai Persatuan Indonesia Arya Mahendra Sinulingga dalam diskusi berkala Litbang DPP Partai Perindo di Jakarta, Jumat (27/2).
Arya Mahendra menegaskan, apabila Jokowi tidak merebut PDI Perjuangan maka dia akan terus menjadi "petugas partai", dan diganggu oleh sejumlah peristiwa politik berbeda setiap bulannya.
Perindo menilai Presiden Jokowi juga harus membentuk tim pemerintahan yang sangat kuat di berbagai sektor, yang terdiri dari para teknokrat yang bebas kepentingan politik, dan mampu melakukan lobi-lobi dengan partai politik dan parlemen dengan baik.
"Contohnya era Megawati, dulu dia membentuk tim ekonomi sangat kuat, kalau sekarang tim ekonominya Jokowi lemah betul, wantimpresnya juga. Harusnya kemarin itu (politisi PDIP) Maruarar Sirait dimasukkan dalam kabinet karena dia cukup kuat dalam melakukan lobi parlemen, tapi sayangnya tidak masuk," katanya.
Perindo juga menyerukan alternatif lain. Opsi lain yang bisa ditempuh Jokowi apabila tidak mampu merebut PDI Perjuangan, adalah bergabung dengan koalisi lain. Dengan demikian Jokowi akan terbebas dari utang budi dengan partai pendukungnya.
Artikel sudah :
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda di web kami, mohon sekiranya saudaraku bisa memberikan kritik dan saran untuk masukan dan semangat membangun kami menjadi pilihan terbaik masyarakat didalam berpolitik di Indonesia