Sosok Pendiri Perindo
Persatuan Indonesia (Perindo) adalah tempat bersemainya jati diri kaum muda Indonesia yang didirikan oleh Hary Tanoesoedibdjo, seorang tokoh muda yang membawa misi gerakan perubahan untuk Indonesia.
Perindo adalah rumahnya kaum merdeka yang memiliki militansi, simpati dan empati pada sesama serta keteguhan pengetahuan yang kokoh. Perindo adalah tempat berkumpulnya kaum – kaum pembawa perubahan, kaum yang prihatin dan peduli terhadap penderitaan rakyat.
Perindo adalaj wadah bersatunya potensi muda untuk memperjuangkan, merawat dan melindungi hak-hak politik warga Negara, membangun kembali semangat republikanisme, menghidupkan kembali jika gotong royong, serta mempercepat terwujudnya Negara kesejahteraan.
Perindo adalah wujud nyata kepedulian terhadap rakyat kecil, melalui program dan kegiatan yang membangun dan mendorong pertumbuhan serta membantu rakyat kecil di berbagai aspek.
Untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik tersebut, Perindo memiliki sembilan organisasi sayap:
- Aliansi Pemuda Indonesia (API) yang bergerak di bidang kepemudaan
- Serikat Buruh Perindo (basis perindustrian yang besar)
- Petani dan Nelayan Perindo yang mewakili kaum petani dan nelayan
- Badan Advokasi Rakyat (Bara) Perindo yang berdedikasi untuk memberi advokasi kepada masyarakat kurang mampu
- Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (Perisai) Perindo yang bertugas memberikan pelatihan untuk mahasiswa dan pelajar
- Rescue Perindo yang mengemban tugas untuk memberi bantuan langsung kepada masyarakat
- Badan Usaha Masyarakat Indonesia (BUMI) Perindo yang bergerak dalam mengembangkan UKM dan koperasi di Indonesia serta menggerakkan roda perekonomian masyarakat kelas bawah agar menjadi usahawan
- Lembaga Kebudayaan Nusantara (Lentera) Perindo yang berupaya menjaga serta melestarikan budaya Indonesia
- Sayap Perempuan yang berfungsi untuk mengembangkan kembali potensi perempuan baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya
Melalui Perindo kita dapat melihat kepedulian seorang Hary Tanoe terhadap kehidupan bangsa. Ia tak sekedar mengumbar kata – kata, pengabdian kepada bangsa dan negara harus diwujudkan dalam aksi nyata. Dan Perindo adalah wujud nyata tersebut.
“Mengutuk keadaan hanyalah pekerjaan kamu peragu. Berhenti mengutuk keadaan, bersatu untuk sesama”
– Hary Tanoesoedibdjo.